Kamis, 31 Juli 2014

Bintang Yang Meredup (Ost. Radio Galau fm)

Kita yang mencari dan pahami isi hati
Lelah ditengah jalannya dan hentikan cerita
Kaulah bintangku yang meredup perlahan terambil cahayanya
Kaulah bintangku yang meredup perlahan tak lagi terangi malamku
Tak ada manusia sempurna
Dapatkah kau terima
Dan engkau kan terus mencari pengisi kosong hati
Kaulah bintangku yang meredup perlahan terambil cahayanya
Kaulah bintangku yang meredup perlahan tak lagi terangi malamku
Kaulah bintangku yang meredup perlahan terambil cahayanya
Kaulah bintangku yang meredup perlahan tak lagi terangi malamku


lagunya bikin........ nyesek

Rabu, 30 Juli 2014

brain vs heart. menang siapa?


Minggu, 20 Juli 2014

*semangat*

Add caption

tempel dimana-manaaa... buat sugesti :')
bismillah.. bentar lagi masuk semester 3. kudu semangaaaat!! ^^9 kalo suatu saat ada yang lihat zulfa ga semangat, boleh kok dijitak :'3

Curhatan (mantan) Maba : Deretan Huruf

kupandangi deretan huruf yang tercetak kapital dalam layar laptopku. ada empat macam huruf tertera jelas disana. deretan huruf yang sudah kutebak jauh-jauh hari sebelum mereka mulai satu demi satu muncul di halaman ini. ya, yang kini sedang kubuka adalah portal akademik, yang akhir-akhir ini sering kubuka hampir sesering aku membuka akun sosmedku. yang memunculkan sesal yang kini memenuhi dadaku.
"ini kan sebanding dengan besar perjuanganmu di semester ini, kan?". begitu hatiku berkata. dan aku mengiyakannya. memang, semester ini semangatku tidak setinggi semester yang lalu. entah karena ditelan beberapa kegiatan yang sebenarnya tidak begitu menyita waktuku, atau karena hal lain. atau aku mulai putus asa? entahlah. semakin aku memikirkannya, semakin deras makian yang kutujukan tak lain pada diriku sendiri. kamu bodoh, zul! seharusnya kamu bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mengenyam bangku kuliah, apalagi di UGM! universitas yang tidak semua orang bisa memasukinya. kamu lihat sendiri kan, bagaimana teman-temanmu berjuang sekuat tenaga hanya untuk memiliki satu kursi di universitas ini. seharusnya kamu lebih bersyukur, zul! belum lagi beasiswa yang kau dapatkan. dengannya kau bisa sedikit memberi nafas lega kepada kedua orangtuamu. nikmat-Nya yang mana lagi yang kamu dustakan, zul?
aku benar-benar tidak punya nyali untuk memberitahukan hasilku di semester ini. deretan huruf yang kuperoleh di semester lalu, yang apabila dibandingkan dengan saat ini masih jauh lebih  'indah' saja, sudah cukup untuk melukis raut kekecewaan di wajah ibuku.
dan aku dengan bodohnya, malah semakin memperburuknya.
aku benar-benar tidak memiliki nyali. menghadap dpa pun rasanya malu.
aku harus mulai menyusun nyali, atau mungkin bisa dibilang 'topeng' untuk menutupi rasa  malu ini. dua hari lagi, akan ada buka bersama satu angkatan (yang sebenarnya kakak kelas) di SMA. kemungkinan besar, atau bahkan malah pasti, guru-guru akan diundang ke acara itu. aku malu menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan kepadaku. apalagi oleh pak Sapto,guru matematikaku semasa SMA. beliaulah yang banyak memberi dukungan dan beliau merupakan salah satu motivasi terbesarku untuk memilih jalan ini. agak ke-gr-an sih sebenarnya. hahaha. tapi semoga saja mereka sudah melupakanku. aku malu, belum bisa membanggakan almamater tercinta walau 'hanya' lewat deretan huruf itu.
maaf pak, bu..