mencoba menghapus memori tentangmu
yang senantiasa melekat, tak berkenan terlepas dalam hati
bertahun kucoba lenyapkan bayang itu
bayang yang selalu mengingatkanku akan kenangan
yang mungkin tak indah, namun selalu berbekas
entah mengapa diri ini begitu rapuh saat mengenang semua itu
tetes demi tetes air mata mulai mengalir
saat kupejamkan mataku, dan hanya binar matamu yang terlukis disana
candamu juga tangismu,
tak kupungkiri, aku begitu merindukannya
semakin jelas terukir dalam memori,
saat semakin keras ku mencoba untuk membuangmu dari hidupku
dan semakin pula terpatri rasa itu dalam hati
mungkin kau tau semua rasaku padamu
tapi kau takkan pernah MENGERTI rasa perih yang kurasa
saat kuingat tatap tajam matamu
yang senantiasa melekat, tak berkenan terlepas dalam hati
bertahun kucoba lenyapkan bayang itu
bayang yang selalu mengingatkanku akan kenangan
yang mungkin tak indah, namun selalu berbekas
entah mengapa diri ini begitu rapuh saat mengenang semua itu
tetes demi tetes air mata mulai mengalir
saat kupejamkan mataku, dan hanya binar matamu yang terlukis disana
candamu juga tangismu,
tak kupungkiri, aku begitu merindukannya
semakin jelas terukir dalam memori,
saat semakin keras ku mencoba untuk membuangmu dari hidupku
dan semakin pula terpatri rasa itu dalam hati
mungkin kau tau semua rasaku padamu
tapi kau takkan pernah MENGERTI rasa perih yang kurasa
saat kuingat tatap tajam matamu