Sabtu, 20 April 2013

dari Everlasting - Tere Liye

Cinta sungguh memiliki begitu banyak pintu untuk datang. Kebanyakan dari “mata”, mungkin 90%. Sisanya dari “telinga”. Dari bacaan (membaca sesuatu darinya), dari kebersamaan, dari cerita orang lain. Dari mana saja. Lantas otak akan mengolahnya, mendefinisikannya menjadi: sayang, kagum, terpesona, dekat, cantik, ganteng, cerdas, baik, lucu, dan seterusnya. Kemudian hati akan menjadi pabrik terakhir yang menentukan: “ya” atau “tidak”. Selesai? Tidak juga, masih ada ruang buat prinsip-prinsip, pemahaman hidup, pengalaman (diri sendiri atau belajar dari pengalaman orang lain) untuk menilai apakah akan menerima kesimpulan hati atau tidak.

Ini proses cinta kebanyakan. Tetapi orang-orang yang paham, maka pintu datangnya cinta bukan sekadar dari mata atau tampilan fisik saja. Proses mereka terbalik, mulai dari memiliki prinsip-prinsip, pemahaman-pemahaman yang baik, lantas hati dan otak akan mengolahnya, baru terakhir mata, telinga dan panca indera menjadi simbolisasi cinta tersebut.

Senin, 01 April 2013

pelajar bodoh ._.

sekarang, H-14. menuju Ujian Nasional. dan, lihat sendiri, saya masih menyentuh blog ini. saya juga masih menjamah akun twitter, serta facebook yang masih hangat kusambangi. miris, memang. tapi, ya mau bagaimana lagi.. belajar kini hanya sebagai pelengkap, itu pun kalau mood benar-benar sedang di puncak atau sedang kepepet. saat kepepet pun, misalnya ada ulangan, sering ngga belajar :p hahaha. alasan bodoh yang masih saya pelihara dengan baik, yaitu : nggak punya motivasi. dan alasan ini, saat ini, H-14 MENUJU UJIAN NASIONAL, semakin menunjukkan kalau saya adalah salah satu pelajar tingkat akhir yang sangat.... mmm.. tidak mensyukuri setiap detik yang tersisa. bodoh sekali memang, iya.. tapi mau bagaimana lagi.. ._.v